Laman

Saturday 2 February 2013

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Kebutuhan gizi selama hamil memang meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikkan  laju metabolisme (Basal Metabolic Rate). Saat hamil energi yang digunakan tubuh untuk melakukan berbagai proses metabolisme meningkat.
Selain itu bertambahnya berat badan ibu hamil dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin perlu penambahan zat-zat gizi sebagai simpanan di dalam tubuh.
1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa dikonsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam rangka memudahkan kelahirannya dan untuk produksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkan.
Demi suksesnya kehamilan menurut Huliana (2001), keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, vitamin, energi.
a.       Protein
kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Trimester I kurang dari 6 gram tiap hari sampai trimester II. Trimester III pada waktu pertumbuhan janin sangat cepat sampai 10 gram per hari. Bila bayi sudah dilahirkan protein dinaikkan menjadi 15 gram per hari. Menurut WHO tambahan protein ibu hamil adalah 0,75 gram/kg berat badan.



b.      Energi
Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kurang lebih 27000 Kkal atau 100 Kkal per hari dibutuhkan selama mengandung. National Research Council (1980) menganjurkan pemberian 2000 Kkal per hari bagi wanita berumur 25-50 tahun dengan tambahan 300 Kkal bagi mereka yang sedang mengandung.

c.       Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, zink, angka kecukupan yang dianjurkan oleh National Research Council, US National Academiy of Sciences (1980), menunjukkan persentasi tambahan gizi ibu hamil ialah energy 15 %, protein 68%, vitamin A 25%, vitamin D 100%, vitamin E 25%, vitamin C 33%, untuk vitamin kelompok B-kompleks 40%, tiamin 25%, riboflavin 15%, niasin 30%, vitamin B6 100%, asam folat 33%, dan vitamin B12, kalsium, forpor dan magnesium 50%, zat besi 300%, zink 33% dan iodium 16%.
Tambahan vitamin dan mineral bagi ibu hamil tidak melebihi 100% terkecuali zat Besi, tambahan makanan lebih baik dikonsumsi dalam bentuk cairan seperti formula dengan kandungan zat gizinya telah sesuai dengan ibu hamil. Makanan yang harus dihindari ibu hamil adalah yang mengandung zat warna, pengawet, dan penyedap makanan, minum alkohol, kafein karena mempunyai pengaruh buruk terhadap anak yang dikandungnya.

2.      Berat Badan dan Gizi
Membicarakan tentang asupan makanan sangat erat hubungannya dengan berat badan. Artinya dengan kondisi berat sebelum hamil dan asupan gizinya berat badan selama hamil bisa kurang, pas atau malah kelebihan.
·         Dampak Berat Badan
Berat badan ibu hamil berpengaruh pada kesehatan ibu selama hamil dan persalinan, juga tumbuh kembang janin.
Ibu hamil yang pertambahan berat badannya kurang dari 10kg kemungkinan besar melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR), atau lahir premature. BBLR yang disebabkan kekurangan energy dan protein akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk kecerdasannya. Penurunan kalori sebesar 50% pada trimester II dan III dapat menyebabkan Berat badan janin turun kurang lebih 330 gram dan penurunan kalori akhir trimester III akan menyebabkan berat badan janin turun kurang lebih 120 gram.



Cara Mengukur IMT*
IMT       
*IMT = Indeks Massa Tubuh
Kebutuhan gizi selama hamil memang meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikkan  laju metabolisme (Basal Metabolic Rate). Saat hamil energi yang digunakan tubuh untuk melakukan berbagai proses metabolisme meningkat.
Jika ibu hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan akan tambahan gizi, maka cadangan gizi di dalam tumbuh ibu yang akan digunakan untuk memenuhinya. Akibatnya ibu bisa menderita kekurangan zat-zat gizi yang akan berpengaruh pada kesehatannya. Misalnya, kekurangan asupan zat besi yang menyebabkan ibu hamil menderita anemia yang beresiko pada jiwa ibu saat melahirkan.
Defisiensi ini bila berlangsung terus menerus akan mengganggu sistem metabolik tubuh yang dampaknya sampai ke janin. Padahal ibu dan janin yang mengalami kekurangan gizi pengaruhnya bukan pada kesehatan masa kini saja, juga kualitas janin nantinya sebagai sumber daya manusia. Misalnya, Kurang Energi Protein (KEP) akan mengganggu tumbuh kembang janin yang pengaruhnya berlangsung terus selama masa tumbuh kembang anak. Termasuk disini adalah sel-sel sarafnya yang mengatur kualitas hidup sesorang
Kebutuhan gizi selama hamil memang meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan laju metabolisme. Saat hamil energi yang digunakan tubuh untuk melakukan berbagai proses metabolisme meningkat.
Selain itu, bertambahnya berat badan ibu hamil dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin perli penambahan zat-zat gizi sebagai simpanan di dalam tubuh.
1.      Kebutuhan kalori
Selama hamil, diperlukan tambahan kalori/energi sebesar 285-300 kkal/hari atau seluruhnya berjumlah 2.300-2.500 kkal (kilokalori). Namun untuk ibu hamil yang sebelumnya kekurangan berat badan, tentu perlu tambahan kalori lebih banyak. Sebaliknya, untuk ibu hamil yang sebelumnya kegemukan, justru harus mengurangi kalorinya. Kebutuhan kalori ini dipenuhi melalui tamabahan asupan zat-zat gizi. Pemenuhan kebutuhan kalori terbesar diperoleh dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak.
2.      Gizi seimbang
Selain memenuhi kebutuhan kalori setiap hari, ibu hamil wajib mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Gizi seimbang adalah dalam menu utama setiap hari harus mengandung karbohidrat (60-65% dari total kalori), protein (10-15%), lemak (25-30%), vitamin, mineral, dan air sesuai dengan porsinya. Diperlukan interaksi diantara zat-zat gizi tersebut, terutama karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral agar tubuh dapat melangsungkan metabolismenya secara normal.
Aplikasi gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari adalah makanan yang mengandung unsur empat sehat lima sempurna, yang terdiri dari nasi atau yang sejenisnya, sayuran, lauk pauk (hewani atau nabati), buah dan susu.
3.      Zat-zat gizi
Kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin sangat dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang dikonsumsi ibu. Oleh karena itu, asupan zat-zat gizi selama hamil sangatlah penting diperhatikan.
4.      Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Sekitar 60% dari seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh adalah dari karbohidrat. Ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori.
Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah padi-padian dan produk olahannya, juga kentang, umbi, jagung dan gula murni. Namun, karena tidak semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus bisa memilih bahan pangan yang tepat.
Perlu diketahui ada dua kelompok bahan pangan karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat murni. Keduanya sama-sama dibutuhkan tubuh. Namun karbohidrat murni adalah bahan pangan yang banyak mengandung gula, dianjurkan tidak dikonsumsi berlebihan karena dikhawatirkan akan menyebakan kegemukan pada ibu dan janinnya. Sementara karbohidrat kompleks, seperti serelia atau padi-padian, gandum, kentang banyak mengandung serat dan cukup kalori. Jenis ini dapat melindungi protein terhadap pembakaran menjadi energi, sehingga diserap tubuh. Selain itu juga dapaat mencegah sembelit.
5.      Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Diantaranya untuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada. Termasuk pembentukan jaringan otak, otot, kulit, rambut, kuku dan semua bahan pengatur, seperti hormon dan enzim-enzim ibu dan janin. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk memperoleh tambahan protein sekitar 10 gram/hari dari kebutuhan sebelum hamil, yaitu sekitar 60 gram/hari.
Bahan makanan sumber protein hewani, adalah daging sapi, ikan, unggas, telur, susu dan produk olahan susu seperti keju, dan yoghurt. Sedangkan bahan makanan sumber protein nabati adalah kacang-kacangan an produk olahannya, seperti tahu, tempe, oncom dan selai kacang. Konsumsi sumber protein dari nabati dan hewani setiap hari.
6.      Serat
Bahan makanan kaya serat adalah buah-buahan, sayuran, serelia atau padi-padian, kacang-kacangan dan biji-bijian, gandum, beras atau olahannya. Ibu hamil membutuhkan asupan serat setiap hari, sekitar 25-30 gram. Penambahan serat selama hamil, dilakukan secara bertahap agar pencernaan mempunyai waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Serat memberi rasa kenyang lebih lama. Hal ini mencegah ibu hamil makan secara berlebihan. Juga membantu memperlancar sistem pencernaan, sehingga mencegah terjadinya sembelit.


7.      Vitamin
Vitamin diperlukan tubuh untuk mepertahankan kesehatan. Salam hamil, vitamin penting untuk perkembangan janin, termasuk kekebalan tubuh dan produksi darah merah serta sistem sarafnya. Beberapa vitamin hanya sedikit disimpan dalam tubuh, misalnya vitamin B, dan C sebagai cadangan, sehingga harus dikonsumsi setiap hari.
8.      Lemak
Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan juga membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf janin. Ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.
Lemak bisa didapat dari asam lemak jenuh umunya bersumber dari nabati. Sumber lemak hewani, yaitu daging sapi, kambing, ayam, telur, ikan, susu dan produk olahannya (mentega, butter, keju dan krim). Sedangkan, sumber lemak nabati, yaitu minyak zaitun, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak jagung.
Yang perlu diingat, sumber lemak yang berasal dari lemak hewani, umumnya mengandung lemak januh yang akan meningkatkan kadar kolestrol. Namun, ada juga sumber lemak hewani yang mengandung lemak tak jenuh atau yang kita kenal dengan asam lemak esensial, seperti ikan laut dalam, yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil.
9.      Mineral
Mineral sangat penting bagi tubuh ibu dan tumbuh kembang janin. Peningkatan kebutuhan mineral ini tergantung pada fungsi masing-masing jenis mineral dalam membantu metabolisme tubuh.
Yang termasuk mineral antara lain, zat besi, kalsium, seng, iodium, magnesium, dan fosfor. Beberpa mineral, seperti seng, selenium, iodium dan flour dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Makanya pemenuhannya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang beragam setiap hari.
10.  Air
Meski tidak mengandung zat gizi, asupan air penting untuk menjaga kesehatan secara umum. Selain untuk meningkatkan fungsi ginjal dan mencegah sembelit, dan penyerapan makanan di dalam tubuh.
Ibu hamil membutuhkan air sebanyak 2 liter sehari atau setara dengan 8 gelas. Hal ini mengingat ibu hamil lebih mudah kencing atau berkeringat, dan adanya peningkatan aliran darah.
Asupan air ini bisa dalam bentuk beragam. Selain dari minuman, dapat diperoleh dari sayuran berkuah, buah-buah, dan jus. Minuman soda tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan rasa kembung.
3. Gizi Setiap Trimester
Melihat fase tumbuh kembang kehidupan bakal anak di dalam rahim, maka kebutuhan ibu hamil setiap trimester juga tidak sama. Seperti yang dituliskan oleh Dr. Christoph Lees, et all, dalam bukunya Pregnancy Answer & Question, bahwa setiap trimester kehamilan mempunyai kebutuhan kalori dan zat-zat gizi yang berbeda. Hal ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan ibu.
Pada trimester pertama kehamilan, kualitas gizi ibu hamil lebih penting. Pada saat ini sedang terjadi pembentukan sistem syaraf dan otak, jantung, dan organ-organ repsoduksi janin. Selain itu, saat ibu hamil sering mengalami mual dan muntah, hingga kemungkinan tidak dapat memenuhi gizi secara kuantitas. Dalam keadaan ini, ibu hamil diharapkan dapat memenuhi gizinya secara kualitas, misalnya pentingnya asupan seng dan asam folat. Trimester ini dibutuhkan tambahan sekitar 150 kkal/hari.
Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga, penting memenuhi gizi secara kuantitas. Meski tetap harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi lengkap. Pada trimester ini sedang terjadi perkembangan dan pertumbuhan janin sampai siap untuk dilahirkan. Sehingga pada trimester ini dibutuhkan tambahan 300 kkal/hari.

No comments:

Post a Comment