Kebutuhan
gizi selama hamil memang meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya kenaikkan laju metabolisme (Basal
Metabolic Rate). Saat hamil energi yang digunakan tubuh untuk melakukan
berbagai proses metabolisme meningkat.
Selain
itu bertambahnya berat badan ibu hamil dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin
perlu penambahan zat-zat gizi sebagai simpanan di dalam tubuh.
1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Untuk
kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas diferensiasi
janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya
sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa dikonsumsi baik kualitas
maupun kuantitasnya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar ibu dan
janin dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam
rangka memudahkan kelahirannya dan untuk produksi ASI bagi bayi yang akan
dilahirkan.
Demi
suksesnya kehamilan menurut Huliana (2001), keadaan gizi ibu pada waktu
konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan
protein, mineral, vitamin, energi.
a.
Protein
kebutuhan
tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Trimester I kurang
dari 6 gram tiap hari sampai trimester II. Trimester III pada waktu pertumbuhan
janin sangat cepat sampai 10 gram per hari. Bila bayi sudah dilahirkan protein
dinaikkan menjadi 15 gram per hari. Menurut WHO tambahan protein ibu hamil
adalah 0,75 gram/kg berat badan.
b.
Energi
Tambahan
energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus maupun perubahan yang terdapat
pada dirinya sendiri. Kurang lebih 27000 Kkal atau 100 Kkal per hari dibutuhkan
selama mengandung. National Research Council (1980) menganjurkan pemberian 2000
Kkal per hari bagi wanita berumur 25-50 tahun dengan tambahan 300 Kkal bagi
mereka yang sedang mengandung.
c.
Vitamin dan Mineral
Bagi
pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti
vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, zink, angka kecukupan yang dianjurkan
oleh National Research Council, US National Academiy of Sciences (1980),
menunjukkan persentasi tambahan gizi ibu hamil ialah energy 15 %, protein 68%,
vitamin A 25%, vitamin D 100%, vitamin E 25%, vitamin C 33%, untuk vitamin
kelompok B-kompleks 40%, tiamin 25%, riboflavin 15%, niasin 30%, vitamin B6
100%, asam folat 33%, dan vitamin B12, kalsium, forpor dan magnesium 50%,
zat besi 300%, zink 33% dan iodium 16%.
Tambahan
vitamin dan mineral bagi ibu hamil tidak melebihi 100% terkecuali zat Besi,
tambahan makanan lebih baik dikonsumsi dalam bentuk cairan seperti formula
dengan kandungan zat gizinya telah sesuai dengan ibu hamil. Makanan yang harus
dihindari ibu hamil adalah yang mengandung zat warna, pengawet, dan penyedap
makanan, minum alkohol, kafein karena mempunyai pengaruh buruk terhadap anak
yang dikandungnya.
2. Berat Badan dan Gizi
Membicarakan
tentang asupan makanan sangat erat hubungannya dengan berat badan. Artinya
dengan kondisi berat sebelum hamil dan asupan gizinya berat badan selama hamil
bisa kurang, pas atau malah kelebihan.
·
Dampak
Berat Badan
Berat
badan ibu hamil berpengaruh pada kesehatan ibu selama hamil dan persalinan,
juga tumbuh kembang janin.
Ibu hamil
yang pertambahan berat badannya kurang dari 10kg kemungkinan besar melahirkan
bayi berat lahir rendah (BBLR), atau lahir premature. BBLR yang disebabkan
kekurangan energy dan protein akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan anak, termasuk kecerdasannya. Penurunan kalori sebesar 50% pada
trimester II dan III dapat menyebabkan Berat badan janin turun kurang lebih 330
gram dan penurunan kalori akhir trimester III akan menyebabkan berat badan
janin turun kurang lebih 120 gram.
Cara
Mengukur IMT*
IMT
*IMT = Indeks Massa
Tubuh
Kebutuhan
gizi selama hamil memang meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya kenaikkan laju metabolisme (Basal
Metabolic Rate). Saat hamil energi yang digunakan tubuh untuk melakukan
berbagai proses metabolisme meningkat.
Jika ibu hamil tidak dapat memenuhi
kebutuhan akan tambahan gizi, maka cadangan gizi di dalam tumbuh ibu yang akan
digunakan untuk memenuhinya. Akibatnya ibu bisa menderita kekurangan zat-zat
gizi yang akan berpengaruh pada kesehatannya. Misalnya, kekurangan asupan zat
besi yang menyebabkan ibu hamil menderita anemia yang beresiko pada jiwa ibu
saat melahirkan.
Defisiensi ini bila berlangsung terus
menerus akan mengganggu sistem metabolik tubuh yang dampaknya sampai ke janin.
Padahal ibu dan janin yang mengalami kekurangan gizi pengaruhnya bukan pada
kesehatan masa kini saja, juga kualitas janin nantinya sebagai sumber daya
manusia. Misalnya, Kurang Energi Protein (KEP) akan mengganggu tumbuh kembang
janin yang pengaruhnya berlangsung terus selama masa tumbuh kembang anak.
Termasuk disini adalah sel-sel sarafnya yang mengatur kualitas hidup sesorang
Kebutuhan gizi selama hamil memang
meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan laju
metabolisme. Saat hamil energi yang digunakan tubuh untuk melakukan berbagai
proses metabolisme meningkat.
Selain itu, bertambahnya berat badan ibu
hamil dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin perli penambahan zat-zat gizi
sebagai simpanan di dalam tubuh.
1. Kebutuhan
kalori
Selama hamil, diperlukan tambahan
kalori/energi sebesar 285-300 kkal/hari atau seluruhnya berjumlah 2.300-2.500
kkal (kilokalori). Namun untuk ibu hamil yang sebelumnya kekurangan berat
badan, tentu perlu tambahan kalori lebih banyak. Sebaliknya, untuk ibu hamil
yang sebelumnya kegemukan, justru harus mengurangi kalorinya. Kebutuhan kalori
ini dipenuhi melalui tamabahan asupan zat-zat gizi. Pemenuhan kebutuhan kalori
terbesar diperoleh dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak.
2. Gizi
seimbang
Selain memenuhi kebutuhan kalori setiap
hari, ibu hamil wajib mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Gizi seimbang
adalah dalam menu utama setiap hari harus mengandung karbohidrat (60-65% dari
total kalori), protein (10-15%), lemak (25-30%), vitamin, mineral, dan air
sesuai dengan porsinya. Diperlukan interaksi diantara zat-zat gizi tersebut,
terutama karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral agar tubuh dapat
melangsungkan metabolismenya secara normal.
Aplikasi gizi seimbang dalam kehidupan
sehari-hari adalah makanan yang mengandung unsur empat sehat lima sempurna,
yang terdiri dari nasi atau yang sejenisnya, sayuran, lauk pauk (hewani atau
nabati), buah dan susu.
3. Zat-zat
gizi
Kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang
janin sangat dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang dikonsumsi ibu. Oleh karena
itu, asupan zat-zat gizi selama hamil sangatlah penting diperhatikan.
4. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber
energi. Sekitar 60% dari seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh adalah dari
karbohidrat. Ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori.
Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat
adalah padi-padian dan produk olahannya, juga kentang, umbi, jagung dan gula
murni. Namun, karena tidak semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus
bisa memilih bahan pangan yang tepat.
Perlu diketahui ada dua kelompok bahan
pangan karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat murni. Keduanya
sama-sama dibutuhkan tubuh. Namun karbohidrat murni adalah bahan pangan yang
banyak mengandung gula, dianjurkan tidak dikonsumsi berlebihan karena
dikhawatirkan akan menyebakan kegemukan pada ibu dan janinnya. Sementara
karbohidrat kompleks, seperti serelia atau padi-padian, gandum, kentang banyak
mengandung serat dan cukup kalori. Jenis ini dapat melindungi protein terhadap
pembakaran menjadi energi, sehingga diserap tubuh. Selain itu juga dapaat
mencegah sembelit.
5. Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Diantaranya untuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan
yang telah ada. Termasuk pembentukan jaringan otak, otot, kulit, rambut, kuku
dan semua bahan pengatur, seperti hormon dan enzim-enzim ibu dan janin. Oleh
karena itu, ibu hamil disarankan untuk memperoleh tambahan protein sekitar 10
gram/hari dari kebutuhan sebelum hamil, yaitu sekitar 60 gram/hari.
Bahan makanan sumber protein hewani,
adalah daging sapi, ikan, unggas, telur, susu dan produk olahan susu seperti
keju, dan yoghurt. Sedangkan bahan makanan sumber protein nabati adalah
kacang-kacangan an produk olahannya, seperti tahu, tempe, oncom dan selai
kacang. Konsumsi sumber protein dari nabati dan hewani setiap hari.
6. Serat
Bahan makanan kaya serat adalah
buah-buahan, sayuran, serelia atau padi-padian, kacang-kacangan dan
biji-bijian, gandum, beras atau olahannya. Ibu hamil membutuhkan asupan serat
setiap hari, sekitar 25-30 gram. Penambahan serat selama hamil, dilakukan
secara bertahap agar pencernaan mempunyai waktu untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut.
Serat memberi rasa kenyang lebih lama.
Hal ini mencegah ibu hamil makan secara berlebihan. Juga membantu memperlancar
sistem pencernaan, sehingga mencegah terjadinya sembelit.
7. Vitamin
Vitamin diperlukan tubuh untuk
mepertahankan kesehatan. Salam hamil, vitamin penting untuk perkembangan janin,
termasuk kekebalan tubuh dan produksi darah merah serta sistem sarafnya.
Beberapa vitamin hanya sedikit disimpan dalam tubuh, misalnya vitamin B, dan C
sebagai cadangan, sehingga harus dikonsumsi setiap hari.
8. Lemak
Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk
membentuk energi dan juga membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem
saraf janin. Ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak
lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.
Lemak bisa didapat dari asam lemak jenuh
umunya bersumber dari nabati. Sumber lemak hewani, yaitu daging sapi, kambing,
ayam, telur, ikan, susu dan produk olahannya (mentega, butter, keju dan krim).
Sedangkan, sumber lemak nabati, yaitu minyak zaitun, minyak kelapa, minyak
kelapa sawit, dan minyak jagung.
Yang perlu diingat, sumber lemak yang
berasal dari lemak hewani, umumnya mengandung lemak januh yang akan
meningkatkan kadar kolestrol. Namun, ada juga sumber lemak hewani yang
mengandung lemak tak jenuh atau yang kita kenal dengan asam lemak esensial,
seperti ikan laut dalam, yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil.
9. Mineral
Mineral sangat penting bagi tubuh ibu
dan tumbuh kembang janin. Peningkatan kebutuhan mineral ini tergantung pada
fungsi masing-masing jenis mineral dalam membantu metabolisme tubuh.
Yang termasuk mineral antara lain, zat
besi, kalsium, seng, iodium, magnesium, dan fosfor. Beberpa mineral, seperti
seng, selenium, iodium dan flour dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Makanya
pemenuhannya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang beragam setiap hari.
10. Air
Meski tidak mengandung zat gizi, asupan
air penting untuk menjaga kesehatan secara umum. Selain untuk meningkatkan
fungsi ginjal dan mencegah sembelit, dan penyerapan makanan di dalam tubuh.
Ibu hamil membutuhkan air sebanyak 2
liter sehari atau setara dengan 8 gelas. Hal ini mengingat ibu hamil lebih
mudah kencing atau berkeringat, dan adanya peningkatan aliran darah.
Asupan air ini bisa dalam bentuk
beragam. Selain dari minuman, dapat diperoleh dari sayuran berkuah, buah-buah,
dan jus. Minuman soda tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan rasa kembung.
3. Gizi Setiap Trimester
Melihat fase tumbuh kembang kehidupan
bakal anak di dalam rahim, maka kebutuhan ibu hamil setiap trimester juga tidak
sama. Seperti yang dituliskan oleh Dr. Christoph Lees, et all, dalam bukunya Pregnancy Answer & Question, bahwa
setiap trimester kehamilan mempunyai kebutuhan kalori dan zat-zat gizi yang
berbeda. Hal ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dan
kesehatan ibu.
Pada trimester pertama kehamilan,
kualitas gizi ibu hamil lebih penting. Pada saat ini sedang terjadi pembentukan
sistem syaraf dan otak, jantung, dan organ-organ repsoduksi janin. Selain itu,
saat ibu hamil sering mengalami mual dan muntah, hingga kemungkinan tidak dapat
memenuhi gizi secara kuantitas. Dalam keadaan ini, ibu hamil diharapkan dapat
memenuhi gizinya secara kualitas, misalnya pentingnya asupan seng dan asam
folat. Trimester ini dibutuhkan tambahan sekitar 150 kkal/hari.
Sedangkan pada trimester kedua dan
ketiga, penting memenuhi gizi secara kuantitas. Meski tetap harus memperhatikan
pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi lengkap. Pada trimester ini sedang terjadi
perkembangan dan pertumbuhan janin sampai siap untuk dilahirkan. Sehingga pada
trimester ini dibutuhkan tambahan 300 kkal/hari.
No comments:
Post a Comment