Laman

Saturday, 2 February 2013

Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan (Status Gizi)


Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin.
Tambahan asupan gizi pada ibu hamil diperlukan untuk ibu maupun janinnya. Asupan gizi bagi janin diperlukan untuk pematangan organ janin, pembentukan plasenta, menambah volume darah dan cairan amnion. Sedangkan untuk ibu dibuat sebagai cadangan (baik dalam bentuk protein maupun lemak) untuk keperluan sewaktu melahirkan maupun pada masa menyusui.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :
a.       Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dan anencepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta. Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai dari dua bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga tiga bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500 mikrogram atau 0,5-0,8 mg, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
b.      Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c.       Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.

d.      Zat besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan volume darah atau hydranemia (peningkatan sel darah merah 20-30% sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung tannin atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi.
e.       Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f.       Pemberian suplemen vitamin terutama pada kelompok beresiko penyaikt seksual (IMS) dan dinegara dengan musim dingin yang panjang.
g.      Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
h.      Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, magnesium, dan minyak ikan selama hamil.
    Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil
Makanan
Ibu Normal
Ibu Hamil
Kalori (kal)
2.500
2.780
Protein (gram)
60
72
Kalsium (gram)
0,8
1,5
Feerum (Fe) (mg)
12
15
Vitamin A (IU)
5.000
5.200
Vitamin B (mg)
1,5
1,7
Vitamin C (mg)
70
80
Vitamin D (SI)
2,2
2,5
Riboflavin
15
18
Asam Nikotin

600

Rata-rata kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari berat badan ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut :
a.       Kenaikan berat badan trimester I kurang lebih 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
b.      Kenaikan berat badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60 % dan kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan pada ibu.
c.       Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sekitar 60 % kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu lebih kurang 3 kg.
     Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak. Pertumbuhan otak yang pesat terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua adalah 30 minggu sampai 18 bulan setelah bayi lahir (perinatal).
     Penilaian status gizi ibu hamil dapat ditentukan dari :
a.    Berat badan dilihat dari Quatelet atau body mass index (Index Masa Tubuh = IMT).
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan. Penilaian index masa tubuh diperoleh dengan memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. Indikator penilaian untuk IMT adalah sebagai berikut :
Nilai IMT
                                 Kategori
Kurang dari 20
                 Underweight/dibawah normal
20-24,9
                         Desirable/normal
25-29,9
       Moderate obesity/gemuk/lebih dari normal
Over 30
                   Severe obesity/sangat gemuk

b.   Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).
c.    Kadar hemoglobin (HB)

Cara diet yang biasa dilakukan ibu biasanya berpengaruh pada saat hamil dan keluarganya, diantaranya:
a.       Diet dari wanita pada masa anak sampai dewasa dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya baik secara fisik maupun mental untuk persiapan menjadi ibu.
b.      Kesehatan diri wanita sebelum hamil akan mempengaruhi kehamilannya, diet yang kurang baikberpengaruh pada keabnormalan janin misalanya pemenuhan asam folat yang kurang menyebabkan sfina bifida.
c.       Diet nutrisi yang baik dan seimbang akan menghasilkan kesehatan yang baik dan akan meningkatkan kekebalan dari penyakit dan atau infeksi.
Jika selama hamil ibu tidak memperoleh nutrisi yang adekuat maka akan mempengaruhi kondisi ibu dan janin :
a.       Pengaruh pada ibu
Meningkatkan kejadian anemia, aborsi, preeklamsia dan eklamsia, perdarahan antepartum, persalinan premature, perdarahan post-partum serta infeksi dan komplikasi lainnya. Selain itu,akan menyebabkan proses laktasi yang tidak adekuat karena mal nutrisi, juga menimbulkan ketosis karena muntah,diare dan gangguan metabolik.
b.      Pengaruh pada janin dan bayi baru lahir
Dalam uterus,hal ini akan menyebabkan mal formasi, infeksi, IUGR, IUFD. Meningkatkan terjadinya kematian perinatal. Pada bayi baru lahir,  meningkatkan kejadian premature, bayi keci masa kehamilan dengan gangguan neurologi, feeding problem, kelaparan, kekurangan vitamin dan mineral, kwasiorkhor, infeksi gastrointestinal dan paru-paru. Terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian neonatal dan infant.
Selama pemeriksaan kehamilan, bidan melakukan pengkajian terhadap status gizi ibu hamil yang meliputi :
a.       Berat badan ibu sebelum hamil dan saat hamil
b.      Tinggi badan
c.       Kebiasaan diet (asupan nutrisi yang adekuat,cara pengolahan makanan)
d.      Kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang
e.       Kelainan dalam diet (anorexia/bulimia,vegetarian,alergi terhadap makanan tertentu).

No comments:

Post a Comment