Laman

Saturday 2 February 2013

Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan (Status Kesehatan)


Status kesehatan wanita sebelum hamil akan berpengaruh pada kehamilan, kesehatan ibu selama hamil akan mempengaruhi kehamilannya dan mempengaruhi tumbuh kembang zygote, embrio, dan janin termasuk keabnormalan formasi.
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu penyakit seperti hepatitis, infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-lain. Maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui apakah ia masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini sangat penting karena beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya seperti sifilis atau campak jerman yang dapat menyebabkan cacat bawaan.
Beberapa hal yang mempengaruhi status kesehatan wanita hamil:
1.      Riwayat penggunaan obat-obatan
2.      Riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami (penyakit kronis, penyakit infeksi, riwayat kecelakaan, riwayat operasi)
3.      Riwayat melakukan transfusi darah
4.      Imunisasi
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami oleh ibu hamil :
1.      Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan, yaitu hyperemesis gravidarum, preklamsia/eklamsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, gemelli.
2.      Penyakit atau kelainan yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Termasuk klasifikasi ini adalah :
a.       Penyakit atau kelainan alat kandungan misalnya varises vulva, kelainan bawaan, oedema vulva, hematoma vulva, peradangan, gonorea, bartholinitis, trikomonas vaginalis, kista vagina, kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, tumor uteri, mioma uteri, dan lain-lain.
b.      Penyakit kardiovaskuler misalnya penyakit jantung, hipertensi, stenosis aorta, mitral isufiensi, jantung rematik, endokarditis.
c.       Penyakit darah misalnya anemia dalam kehamilan, leukemia, hemostatis dan kelainan pembekuan darah, trombositopeni dan lain-lain.
d.      Penyakit saluran nafas misalnya influensa, bronkitis, pneumonia, asma bronkiale, TB paru.
e.       Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies, gingivitis, pirosis, hernia diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta dan lain-lain.
f.       Penyakit hepar dan pankreas misalnya, hepatitis, rupture hepar, sirosis hepatis, ikterus, atrofi hepar, penyakit pankreas, dan lain-lain.
g.      Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih, bakteriuria, sistitis, pielonefritis, glomerulonephritis dan lain-lain.
h.      Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan, kelainan kelenjar gondok dan anak ginjal, kelainan hipofisis, dan lain-lain.
i.        Penyakit saraf misalnya epilepsia, pendarahan intrakranial, tumor otak, mistenia gravis, otosklerosis dan lain-lain.
j.        Penyakit menular misalnya IMS, (penyakit akibat hubungan seksual), AIDS, kondiloma akuminata, thypus, kolera, tetanus, TORCH dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi transplasental, pertus prematurus, dismaturitas, asfiksia neonatorum, shock, perdarahan.

No comments:

Post a Comment