Laman

Saturday 2 February 2013

Kebutuhan Dasar Ibu Hamil (Personal Hygiene & Pakaian)


 A.  Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani  yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene  yang berarti sehat. Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
1.    Tujuan perawatan personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan Ambarwati, E.R dan Sunarsih T. 2009)
a.    Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang
b.    Memelihara kebersihan diri seseorang
c.    Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d.   Pencegahan penyakit
e.    Meningkatkan percaya diri seseorang
f.     Menciptakan keindahan


2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi  personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan Ambarwati, E.R dan Sunarsih T. 2009)
a.    Body image
Gambaran individu  terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b.    Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene
c.    Status sosioekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, sabun mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d.   Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
e.    Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
f.     Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
g.    Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
3.    Personal Hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu Hamil. (Rukiyah A Y, dkk.2009)
a.    Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4 – 3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena infeksi.
b.    Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
c.    Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat.
d.   Uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk sering berkemih.
e.    Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke belakang.

4.    Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio. 2011)
a.    Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya Infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b.    Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
·      Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja
·      Bulu kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi
·      Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan disekitar kamar bersalin
·      Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol
5.    Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiens Ibu Hamil (Rio. 2011)
Pada personal hygiens ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiens pada ibu hamil adalah  dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan  pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan dan kaki.
a.    Kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over activity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.
b.    Kebersihan gigi dan mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan menggunakan sikat dan pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis.
c.    Kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan sekitarnya. Putting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.

Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami eneg dan mual (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan peran perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Tindakan penembalan gigi dan pencabutan gigi jarang merupakan kontraindikasi. Bila kerusakan-kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik hal ini dapat mengakibatkan komplilkasi, seperti nefritis, septikemia, sespsis puerperalis, oloeh karena infeksi di rongga mulut misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro dalam Prawihardjo, 2005 dalam Rukiyah A.Y, dkk.2009)

B.  Pakaian Selama Kehamilan
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu : 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran balik 2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman  tanpa sabuk/pita yang menekan dibagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Desain bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke empat samoai ke lima sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nilon yang halus. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian perut diatas simfisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)

No comments:

Post a Comment