Laman

Monday 13 February 2012

Teori Ramona T. Mercer


A.    Biografi Ramona T. Mercer
Mercer adalah seorang perawat yang sangat “concern” terhadap proses persalinan (Marriner-Toney, 1989). Ia bekerja dengan pengaruh besar dari Reva Rubin yang merupakan profesor keperawatan maternitas pada Universitas Program Doctoral dimana Mercer melakukan studinya. Sejak tahun 1988 Mercer telah menerbitkan 4 buku dan lebih dari 55 artikel.

B.     Asumsi yang Mendasari Model Konseptual
Maternal Role Attainment-Becoming a Mother adalah model konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Ramona T. Mercer. Model ini tercipta setelah Mercer melakukan berbagai riset yang berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi parental attachment pada ibu post partum dan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu tersebut adalah emosional bayi baru lahir (BBL). Mercer mengidentifikasikan bahwa komponen emosional bayi yang mempengaruhi peran ibu tersebut adalah temperamen bayi, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan kesehatan umum.
Asumsi Mercer berkaitan dengan pengembangan model maternal role attainment ini di antaranya adalah bayi baru lahir diyakini sebagai patner yang aktif dalam proses pencapaian peran ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh peran ibu serta peran pasangan dan bayinya akan mereflesikan kompetensi ibu dalam menjalankan perannya sehingga dapat tumbuh dan berkembang.
Perkembangan identitas peran ibu sangat terpengaruh oleh kondisi psikologis dan keadaan bayi. Pada bayi, respon perkembangan yang berpengaruh terhadap interaksi dengan perkembagan identitas peran ibu antara lain; adanya kontak mata sebagai isyarat komunikasi, refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan ibu, konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu serta respon ibu terhadap bayinya dapat meningkatkan pergerakan bayi.
Dengan demikian kondisi bayi baru lahir sangat berpengaruh terhadap pencapaian dan pengembangan peran ibu sehingga perawatan bayi baru lahir adalah komponen penting dalam penerapan model konseptual yang dikemukakan oleh Mercer.
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaiaan peran ibu, Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan :

1.      Efek stress Anterpartum
Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan adalah memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan diri ibu.
Penelitian Mercer menunjukkan ada 6 faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:
1.      Hubungan Interpersonal
2.      Peran keluarga
3.      Stress anterpartum
4.      Dukungan sosial
5.      Rasa percaya diri
6.      Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi

Maternal role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.

2.      Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negatif. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.

Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
1.      Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
2.      Ibu memerlukan sosialisasi.
3.      Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
4.      Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.

Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru Mercer:
1.      Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologis dengan mempelajari segala sesuatu yang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
2.      Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
3.      Informal
Di mana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya.
4.      Personal
Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai ibu.

Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.

Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai berikut :
1.      Faktor ibu
a.       Umur ibu pada saat melahirkan
b.      Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
c.       Stress social
d.      Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
e.       Dukungan sosial
f.       Konsep diri
g.      Sifat pribadi
h.      Sikap terhadap membesarkan anak
i.        Status kesehatan ibu
2.      Faktor bayi
a.       Temperament
b.      Kesehatan bayi
3.      Faktor-faktor lainnya
a.       Latar belakang etnik
b.      Status pekawinan
c.       Status ekonomi

Dari faktor social support, Mercer mengidentifikasikan adanya empat factor pendukung :
a.       Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b.      Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri
c.       Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d.      Appraisal support
Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran ibu

Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu.
Peran bidan yang di harapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptsi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
·         4 faktor dalam masa adaptasi :
a.       Physical recovery phase (mulai lahir sampai 1 bulan)
  1. Achievement phase (2-4/5 bulan)
  2. Disruption phase (6-8 bulan)
  3. Reorganisation phase (8-12 bulan)
·         Peran bidan yang diharapkan Mercer dalam teorinya :
a.       Adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu
  1. Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari stress antepartum
Model pencapaian peran maternal yang dikemukakan oleh Mercer dengan menggunakan konsep Bronfenbrenner’s (1979) memperlihatkan bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap pencapaian peran ibu.

Konsep Utama dan Definisi

Mercer menggunakan konsep-konsep utama dalam mengembangkan model konseptualnya. Konsep-konsep tersebut adalah :
a.       Pencapaian peran ibu (maternal role attainment) adalah suatu proses pengembangan dan interaksional dimana setiap saat ketika ibu menyentuh bayinya akan menciptakan kemampuan mengasuh dan merawat termasuk membentuk peran dan menunjukkan kepuasan dan kesenangan menikmati perannya tersebut. Maternal identity menunjukkan internalisasi diri dari ibu.
b.      Persepsi terhadap kelahiran bayi adalah persepsi setiap wanita dalam menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
c.       Self esteem digambarkan sebagai persepsi individu dalam menggambarkan dirinya sendiri. Konsep diri adalah seluruh persepsi individu terhadap kepuasan diri, penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.
d.      Fleksibilitas dikemukaan untuk menunjukkan bahwa peran ibu tidaklah kaku. Fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan. Ibu yang lebih tua berpotensi untuk mengalami kekakuan pada bayinya dan untuk menyesuaikan pada setiap situasi.
e.       Childrearing attitude adalah perilaku ibu atau kepercayaan mengenai pengasuhan anak.
f.       Status kesehatan didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap prioritas kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam kesehatan, orientasi sakit dan memutuskan peran sakit. Kecemasan digambarkan sebagai persepsi individu tentang situasi yang penuh stress seperti adanya bahaya atau ancaman. Depresi ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan yang ditunjukkan dari perilaku ibu.
g.      Role strain-role conflict (konflik peran) didefinisikan sebagai konflik dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran ibu.
gratification-satisfaction digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan, umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam berinteraksi dengan bayinya dan dalam memenuhi tugas rutinnya sebagai seorang ibu.
h.      Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan identitas yang digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap dan emosi yang telah terbentuk.
i.        Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi sulit mengirimkan untuk membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan dan keputusasaan dari ibu.
j.        Status kesehatan bayi (infant health status) adalah kesakitan yang disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi proses kasih sayang (attachment). Karaktersitik bayi (infant characterize) meliputi temperamen bayi, penampilan dan status kesehatan.
k.      Isyarat-isayarat bayi (infant cues) adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap ibunya.
l.        Keluarga (family) didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-ayah, ibu-janin/bayi, ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem. Fungsi keluarga (family functioning) adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan hubungan antara kelurga dan sub sistem serta unit sosial yang tinggal dalam rumah
m.    Ayah atau pasangan intim (father or intimate partnert) berkontribusi pada proses pencapaian peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang lain. Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi pencapaian peran ibu.
Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan lingkungan.
n.      Dukungan sosial (social support) adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas dengan bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap untuk membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup dukungan emosional, informasi, fisik dan penilaian.

No comments:

Post a Comment