A.
Pengertian
Refleks Patela
Refleks adalah respons otomatis
terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute lengkung refleks. Lengkung
refleks adalah proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu .
Komponen-komponen yang dilalui refleks
adalah sebagai berikut :
1. Reseptor
rangsangan sensoris :ujung
distal dendrit yang menerima stimulus peka terhadap suatu
rangsangan misalnya kulit.
2. Neuron aferen (sensoris) :melintas sepanjang neuron
sensorik sampai ke medula spinalis yang dapat menghantarkan impuls menuju ke
susunan saraf pusat.
3. Neuron eferen (motorik) : melintas sepanjang akson
neuron motorik sampai ke efektor yang akan merespon impuls eferen menghantarkan
impuls ke perifer sehingga menghasilkan aksi yang khas.
4. Alat efektor :
dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos kelenjar yang
merespons, merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat
otot atau kelenjar.
Refleks
patela (tempurung lutut) adalah refleks sistem saraf berupa refleks kontraksi
otot di sekitar patela sehingga kaki akan terlihat seperti menendang . Refleks patela disebut juga dengan Knee Pess refleks (KPR). Refleks patela
merupakan refleks tendon dalam
dan juga merupakan refleks monosynaptic
karena hanya satu sinaps
yang menyeberang untuk melengkapi sirkuit yang memicu refleks yaitu ketika area di bawah tempurung lutut dipukul dengan palu
refleks, otot paha depan di paha berkontraksi, dan
menyebabkan kaki menendang keluar. Respon ini
tidak melibatkan otak
, hanya sumsum tulang belakang.
B.
Mekanisme Refleks Patela
Rangsangan (ketukan pada patellae)
Impuls àreseptor à neuron
sensorik/afferent (neuron Femoris) à medulla
spinalisà neuron asosiasi/perantara àneuron motorik (neuron Femoris) àefektor (neuron Quadratus femoris)àgerakan.
Prosedur respons refleks sering dikelaskan
dengan nilai 0 sampai 4+.
a) 4+ : hiperaktif dengan klonus terus menerus
b) 3+ : hiperaktif
c) 2+ : normal
d) 1+ : hipoaktif
e) 0 :
tidak ada refleks
Apabila
refleks patela bernilai positif/baik maka menunjukkan sistem saraf di area
ekstremitas bawah termasuk baik. Jika pada ibu hamil reaksinya negatif kemungkinan ibu hamil tersebut mengalami
kekurangan vitamin B1. Selain itu ketiadaan
atau penurunan refleks patela dikenal juga sebagai tanda Westphal. Tanda westphal menunjukkan bahwa ada masalah di
saraf tulang belakang pasien atau saraf perifer. Pemeriksaan medis ini tidak
berkaitan dengan sifat dan sikap seseorang namun lebih kepada profil kesehatan.
C.
Pemeriksaan
Perkusi Patela
Aspek
Pengetahuan
Pemeriksaan
perkusi refleks patela adalah pemeriksaan dengan pengetukan pada tendon patela
menggunakan palu refleks. Pada kondisi normal, setelah dilakukan pengetukan
akan terjadi reaksi refleks,. Ibu diperiksa dalam posisi duduk dengan kedua
tungkai bawah mengggantung santai, kemudian pemeriksa menetukan tendon patela.
Sementara itu, perhatian ibu dialihkan, misalnya dengan mengajak ibu
membicarakan sesuatu sehingga perhatian ibu tidak terfokus pada tendon yang
diketuk. Pemeriksaan dengan mengetuk-ngetuk lutut dengan palu dimaksudkan untuk
refleks patela.
Aspek
Keterampilan
Pemeriksaan
refleks patela sebaiknya dilakukan setelah pengukuran lingkar lengan atas.
Pemeriksaan alat dilakukan bersamaan dengan persiapan alat pada waktu
pemeriksaan inspeksi, palpasi, dan auskultasi.
1.
Menyiapkan alat :
·
Tempat duduk yang tinggi
·
Alat tulis
·
Status ibu
·
Palu refleks
2. Menyiapkan lingkungan dengan meletakkan
tempat duduk yang tinggi untuk pemeriksaan.
3. Menyiapkan ibu dengan memberi informasi
tentang tujuan dan maksud pemeriksaan.
4. Melaksanakan prosedur pemeriksaan:
·
Mempersilahkan ibu duduk pada tempat yang
disediakan dengan posisi mengggantung secara santai.
·
Membebaskan lutut dari pakaian yang menutupinya.
·
Mengalihkan perhatian ibu dengan pembicaraan
yang membuat ibu merasa tertarik.
·
Mengetukkkan palu refleks tepat pada tendon patela
secara perlahan dan pasti.
·
Mengamati reaksi refleks.
·
Memepersilahkan ibu duduk di tempat yang aman.
·
Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu
Aspek Sikap
1.
Cermat
Cermat
dalam menentukan tendon patella.
2.
Teliti
Pemeriksaan
teliti dalam mengamati reaksi refleks setelah dilakukan pengetukan pada tendon
patela.
ini sumber nya dari buku apa? tolong dijawab ya kak :)
ReplyDeleteTerima kasih
ReplyDelete