Laman

Friday, 16 December 2011

Kulit

KULIT
Pengertian kulit
            Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan membatasi bagian dalam tubuh dari lingkungan luar.Luas kulit pada orang dewasa sekitar 1.5 m2 dan beratnya sekitar 15% dari berat badan secara keseluruhan.
            Kulit terdiri atas tiga bagian utama, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis terdiri dari stratum korneum yang kaya akan keratin, stratum lucidum, stratum granulosum yang kaya akan keratohialin, stratum spinosum dan stratum basal yang mitotik. Dermis terdiri dari serabut-serabut penunjang antara lain kolagen dan elastin. Sedangkan hipodermis terdiri dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
            Kulit paling tipis pada kelopak mata, penis, labium minor dan bagian medial lengan atas, sedangkan kulit tebal terdapat di telapak tangan dan kaki, punggung, bahu, dan bokong
            Selain sebagai pelindung terhadap cedera fisik, kekeringan, zat kimia, kuman penyakit, dan radiasi, kulit juga berfungsi sebagai pengindra, pengatur suhu tubuh, dan ikut mengatur peredaran darah.Pengaturan suhu dimungkinkan oleh adanya jaringan kapiler yang luas di dermis (vasodilatasi dan vasokonstriksi), serta adanya lemak subkutan dan kelenjar keringat. Keringat yang menguap di kulit akan melepaskan panas tubuh yang dibawah ke permukaan oleh kapiler. Berkeringat ini juga menyebabkan tubuh kehilangan air (insesible water loss), yang dapat mencapai beberapa liter sehari.Faal perasa dan peraba dijalankan oleh ujung saraf sensoris Vater Paccini, Meissner, Krause, Ruffini yang terdapat di dermis.
            Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang cukup besar dan seperti jaringan tubuh lainnya, kulit juga bernafas (respirasi), menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.Kulit menyerap oksigen yang diambil lebih banyak dari aliran darah, begitu pula dalam pengeluaran karbondioksida yang lebih banyak dikeluarkan melalui aliran darah. Kecepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak faktor di dalam maupun di luar kulit, seperti temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitarkulit, kelembaban udara, kecepatan aliran darah ke kulit, tekanan gas di dalam darah kulit, penyakit-penyakit kulit, usia, keadaan vitamin dan hormon di kulit, perubahan dalam metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit.
            Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda.Sifat-sifat anatomis yang khas, berhubungan erat dengantuntutan-tuntutan faali yang berbeda di masing-masing daerah tubuh,seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki, kelopak mata,   ketiakdan bagian lainnya merupakan pencerminan penyesuaiannya kepada fungsinya masing - masing.Kulit di daerah – daerah tersebut berbedaketebalannya, keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam, danberbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang ada di dalam
lapisan kulitnya.
            Kulit menutup tubuh manusia pada daerah tubuh yang paling luasdari kepala sampai ke kaki. Kulit wajah yang sehat dan cantik akantampak kencang, lentur, dan lembab, kondisi ini tidak akan menetapselamanya, sejalan dengan perkembangan usia, ketika kondisi tubuhmenurun, kulit tidak hanya menjadi kering tapi juga suram dan berkeriput. Keadaan ini makin mudah terjadi setelah melewati usia tiga puluhan. Saatitu fungsi kelenjar minyak mengendur, sehingga kulit terasa lebih keringdibandingkan dengan sebelumnya.

            Diduga dengan bertambahnya usia, kadar asam amino pembentukkalogen pun berkurang sehingga kalogen yang terbentuk bermutu rendah,selain itu kalogen kehilangan kelembaban dan menjadi kering serta kaku.Akibatnya jaringan penunjang itu tak mampu menopang kulit dengan baik,seperti yang tampak pada kulit orang tua yang makin lama makin kendurdan kurang lentur.Perubahan susunan molekul kalogen ini merupakansalah satu faktor utama yang membuat kulit manusia lebih cepat keriput,timbul pigmentasi, kehilangan kelembaban dan elastisitas. Kapan tandatandapenuaan itu muncul, tergantung pada usaha kita untuk melindungi
dan merawatnya secara baik.
Struktur Kulit
            Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis), sebagai lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium ataukutis) dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea,hipodermis atau subkutis) Sebagai gambaran, penampang lintang dan visualisasi struktur lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

1. Kulit Ari (epidermis)
            Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit.Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
            a. Lapisan tanduk (stratum corneum),
         Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny,terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usiamencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapislapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang
cukup besar.
b. Lapisan bening (stratum lucidum)
         Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan
bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis
dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus
cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan
telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
c. Lapisan berbutir (stratum granulosum)
         Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut.
Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan
telapak kaki.



d. Lapisan bertaju (stratum spinosum)
         Disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraanjembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus.Jika sel-sellapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju.
Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut
protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi
beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya.Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin.Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis.Kesatuankesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; intiintisel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.
e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
         Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis
cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam
lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

                                

                                




2. Kulit Jangat (dermis)

            Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjarkelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan
getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).

            Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung
rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak
kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.

            Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar.Masingmasing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin.Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di
kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung
rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.

            Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika.

            Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk
jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.

            Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting bagi
kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
            Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu
kelenjar keringat dan kelenjar palit.
a. Kelenjar keringat,
         Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat.Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak.Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1) Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan
jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air danmengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak
ada rambutnya.
2) Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan          yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Kelenjar palit,
      Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel).Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut.Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit.Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar
sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea
berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
                 

                                   

3. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)
            Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak
mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

                                               

                                   

Fungsi Kulit
            Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
            Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh luar seperti luka dan serangan kuman.Lapisan paling luardari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka
kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.

            Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
-          Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
-          Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
-          Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
-          Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya.Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik.Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan.
-          Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba.Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran.Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika terjadi perubahan pada suhu
luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan.Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya.Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
            Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
- Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen.Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit.Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig.Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
- Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi.Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
-       Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin.Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.
-       Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung  air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit.Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit,merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darahkemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
            Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida.Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat  juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.
            Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis.Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.
            Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet.Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif.Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.
Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
Warna Kulit

Warna kulit setiap orang tidak selalu sama, hal ini disebabkan beberapa faktor yang menentukan warna kulit. Ada 2 (dua) kelompok faktor penentu warna kulit, yaitu kelompok faktor Internal dan kelompok faktor Eksternal. Di antara kelompok faktor Internal antara lain faktor ras, keturunan dan genetik. Sedangkan kelompok faktor Eksternal, seperti kebiasaan hidup seseorang /lifestyle (sering tidaknya terkena sinar UV matahari, merokok, minum obat antibiotik tertentu dengan bahan aktif minocycline) ,perawatan kulit serta konsistensi pemakaian produk kosmetik yang aman dan efektif dan makanan.
Berikut ini jenis makanan yang mempengaruhi warna kulit:
1. Jeruk

Semua jenis buah jeruk, termasuk jeruk bali, merupakan sumber vitamin C yang memiliki banyak manfaat untuk kulit. Vitamin C meningkatkan produksi kolagen dan elastin dalam tubuh kita, yang berfungsi untuk mengurangi kerutan dan menghambat penuaan kulit. Ia juga dipercaya dapat memperlambat produksi melanin, pigmen yang membuat kulit terlihat lebih gelap.

2. Sayuran berwarna merah dan hijau

Bayam, wortel, brokoli, dan kawan-kawannya mengandung banyak beta-carotene yang berfungsi sebagai antioksidan untuk kulit. Selain mencegah kerusakan sel, beta-carotene juga akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A yang berguna untuk memerangi jerawa, memproduksi sel kulit baru, dan membuat warna kulit terlihat cerah dan muda. Akan lebih baik jika vitamin A kita dapatkan langsung dari makanan dan bukan dari suplemen vitamin, karena kelebihan vitamin A justru dapat mengganggu kesehatan kita.

3. Ikan

Makhluk air ini kaya akan asam lemak Omega-3 yang merupakan resep utama untuk kulit yang cerah cemerlang. Selain itu, mengkonsumi sarden, tuna, atau salmon yang kaya protein dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan polusi. Protein yang terkandung di dalamnya membantu reproduksi sel dan membuat kulit terlihat bercahaya.

 4. Alpukat

Alpukat adalah sumber vitamin E. Ia berguna untuk menghambat penuaan dan membersihkan kulit dari segala noda seperti bekas jerawat, flek hitam, dan masalah lain.


5. Gandum

Gandum mengandung biotin yang berfungsi membantu sel tubuh memproses lemak. Kekurangan biotin dapat menyebabkan kulit kering dan terlihat kusam.

 6. Minyak zaitun

Minyak ini mengandung asam lemak yang esensial untuk membuat kulit terlihat cerah, bercahaya, dan sehat.

Penelitian menunjukan bahwa jumlah sel melanosit dari ras/keturunan seseorang tidak banyak berbeda/hampir sama, yaitu sekitar 60.000 sel melanosit per 1 inchi persegi. Namun, sel-sel melanosit seseorang yang berkulit gelap dari satu ras, dapat memproduksi warna pigmen yang lebih gelap dibanding seseorang yang berkulit putih dari ras lainnya. Sedangkan faktor Eksternal bukan mempengaruhi jumlah sel-sel melanosit-nya, melainkan seberapa banyak masing-masing sel melanosit memproduksi pigment. Sebagai contoh dari faktor Eksternal ini ialah kulit yang terkena sinar UVB akan mendorong sel-sel melanosit memproduksi pigmen sehingga kulit menjadi lebih gelap.

Masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki warna kulit muka sawo matang, kuning langsat dan coklat gelap. Perbedaan ini, tergantung dari jenis pigmen yang dikandungnya. Dalam ilmu kesehatan terbagi menjadi tiga, yakni merah (hemoglobin), kuning (carotene) dan cokelat (melanin). Kadar pigmen inilah yang membentuk warna kulit. Secara garis besar intensitas warna kulit terbagi dalam empat nuansa.
Jenis-jenis warna kulit sebagai berikut:
 Dalam palet warna, kuning termasuk jenis hangat seperti tanpa cacat, warna kulit ini fleksibel disandingkan dengan warna hangat maupun dingin.
 Termasuk dalam warna dingin dengan nuansa pink.
Sawo matang pun termasuk golongan warna hangat.
             Terdiri dari dua jenis. Pertama, hitam dengan rona kebiruan yang serasi dengan sapuan warna ungu, putih kebiruan dan biru. Kedua, hitam dengan rona kecokelatan dan termasuk dalam golongan hangat.
Adapun factor yang menentukan warna kulit antara lain :

            Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin.Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.


Jenis-jenis Kulit
            Upaya untuk perawatan kulit secara benar dapat dilakukan dengan terlebih dahulu harus mengenal jenis-jenis kulit dan ciri atau sifat-sifatnya agar dapat menentukan cara-cara perawatan yang tepat, memilih kosmetik yang sesuai, menentukan warna untuk tata rias serta untuk menentukan tindakan koreksi baik dalam perawatan maupun dalam tata rias. Kulit yang sehat memiliki ciri :
Secara umum terdapat lima tipe kulit: normal, kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif. Masing-masing jenis memiliki karakteristik yang berbeda dan perawatan yang berbeda pula.
Salah satu cara mudah untuk mengenali jenis kulit adalah dengan mengusapkan tisu wajah pada bagian muka di pagi hari, ketika kita benar-benar baru bangun
            Secara rinci jenis-jenis kulit antara lain :

            Pada kulit normal, maka tisu tersebut tidak akan meninggalkan bekas minyak. Kulit Anda termasuk cantik, elastis, dan kenyal. Tipe kulit ini termasuk kulit dengan kualitas terbaik dan paling sedikit bermasalah.

Kulit normal cenderung mudah dirawat.Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut dan segar. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun tampak lelah.

            Ciri-ciri kulit normal adalah terlihat bersih, halus, lembut, lembab berembun, segar dan bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak terlihat kering. Meskipun jika dilihat sepintas tidak bermasalah, kulit normal
tetap harus dijaga dan dirawat dengan baik, karena jika tidak dirawat, kekenyalan dan kelembaban kulit normal akan terganggu, terjadi penumpukan kulit mati dan kotoran dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

Tipe kulit ini cukup mudah dikenali.  Ketika kita menyapukan tisu ke wajah, maka akan ada noda minyak. Bagian yang cukup banyak mengandung minyak adalah dagu, hidung, dan dahi. Kulit berminyak memang cukup bermasalah, karena wajah akan terlihat mengkilap, dan cenderung berjerawat.
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan.Sebaceaous gland pada kulit berminyak yang biasanya terletak di lapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa faktor internal atau faktor eksternal, yaitu :

            Kulit berminyak memerlukan perawatan khusus dibandingkankulit normal. Pada jenis kulit ini, minyak berlebihan yang dibiarkan akan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan bakteri yang padasaat selanjutnya akan menjadi jerawat, radang atau infeksi.
            Merawat kulit berminyak bukan berarti membuat kulit benarbenar bebas minyak, karena minyak pada kulit tetap diperlukan sebagai alat pelindung alami dari sengatan sinar matahari, bahanbahan kimia yang terkandung dalam kosmetika maupun terhadap polusi. Yang perlu dilakukan adalah menjaga agar kadar sebum tetap seimbang dan kulit tetap dalam keadaan bersih agar bakteri penyebab jerawat dapat terhambat. Memiliki jenis kulit berminyak, memilikikelebihan yaitu membantu menjaga kelembaban lapisan dermis hingga memper-lambat timbulnya keriput.Ciri-ciri kulit berminyak yaitu : minyak di daerah T tampak
berlebihan, tekstur kulit tebal dengan pori-pori besar hingga mudah menyerap kotoran, mudah berjerawat, tampilan wajah berkilat, riasan wajah seringkali tidak dapat melekat dengan baik dan cepat luntur serta tidak mudah timbul kerutan.

Jika termasuk jenis kulit kering maka kertas akan tetap kering dan tidak meninggalkan minyak layaknya kulit normal. Hanya saja setelah tisu disapukan, maka wajah akan berasa kering dan kencang, bahkan kadang terasa pecah-pecah. Kulit kering akan mudah menimbulkan kerut di wajah.

            Kulit kering memiliki karakteristik yang cukup merepotkan bagi pemiliknya, karena pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit, dan kulitpun cenderung terlihat berkeriput. Kulit kering memiliki kadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan cenderung sensitif, sehingga terlihat parched karena kulit tidak mampu mempertahankan kelembabannya. Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah mencuci muka dan akanmereda setelah dilapisi dengan krim pelembab. Kondisi kulit dapat menjadi lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya.Garis atau kerutan sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul dengan mudah pada wajah yang berkulit kering.
Salah satu jenis kulit seperti ini, banyak dialami terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan berhawa dingin. Kulit dikatakan kering ketika kulit tersebut kehilangan kelembabannya. Kulit kering akan tampak pecah-pecah, tampak kencang namun berkerut, kusam, kadang terasa kendur, dan memiliki pori-pori yang halus. Meski tidak bermasalah seperti kulit berminyak, kulit kering tetap saja membuat kita tidak nyaman.

            Berbagai faktor yang menjadi penyebab kulit menjadi kering,
diantaranya :
            Faktor genetik merupakan kondisi bawaan seseorang, termasuk kondisi kulit wajah yang   kering.
Kondisi kelenjar minyak yang tidak mampu memberi cukup lubrikasi
untuk kulit, menimbulkan dehidrasi pada kulit.
Pola makan yang buruk, kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin
A dan vitamin B merupakan salah satu pemicu kulit menjadi kering.
Kulit kering sering disebabkan karena tiroid yang kurang aktif atau terjadinya penurunan berat badan secara berlebihan.
Pengaruh lingkungan seperti terpapar sinar matahari, angin, udara dingin, radikal bebas atau paparan sabun yang berlebihan saat mandi atau mencuci muka pun akan sangat berpengaruh pada pembentukan kulit kering
Cuaca dingin dengan tingkat kelembaban rendah menyebabkan kulit menjadi kering.
Alat pemanas dapat membuat udara di sekitar kita menjadi kering, begitu pula dengan kulit. Meski ruangan ber-AC membuat kita merasa dingin, namun tidak sama halnya dengan kulit. Penyejuk ruangan hanya akan membuat kulit semakin kering.
Biasanya air di dalam kolam renang mengandung klorin yang bisa mengikis kelembaban kulit. Untuk itu, terlalu sering menjadwalkan diri untuk berenang dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
Memang, sehabis mandi, badan terasa segar dan bersih. Namun, terlalu sering mandi mengikis minyak pada kulit dan menjadikannya kering. Kontak yang terlalu sering dengan detergen dan bahan pelarut juga dapat membuat kulit menjadi kering.
Semakin bertambahnya usia, pelumasan kulit secara alami pun akan semakin berkurang. Kadar estrogen di dalam tubuh semakin berkurang sehingga kulit tidak memproduksi cukup minyak yang berguna bagi kelembaban kulit.

Kekurangan cairan di dalam tubuh membuat kulit kering. Perbanyak minum air, memakan buah-buahan dan sayuran yang mengandung air untuk memenuhi kebutuhan kulit akan cairan.

Kondisi lainnya yang sangat berpeluang menjadi penyebab kulit kering adalah karena
kulit terserang penyakit tertentu seperti eksim, psoriasis dan sebagainya.

            Kulit kering merupakan bentuk lain dari tanda tidak aktifnyakelenjar thyroid dan komplikasi pada penderita diabetes. Kulit keringterjadi jika keseimbangan kadar minyak terganggu. Pada kulit berminyak terjadi kelebihan minyak dan pada kulit kering justru
kekurangan minyak. Kandungan lemak pada kulit kering sangat sedikit, sehingga mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput dan kulit terlihat lelah serta terlihat kasar. Kulit kering memerlukan perawatan yang bersifat pemberian nutrisi agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit dapat selalu terjaga kelembabannya. Salah satu keuntungan kulit kering adalah riasan wajah dapat lebih awet, karena kadarsebum dalam lapisan dermis tidak berlebihan hingga riasan tidak
mudah luntur.

            Kulit kering memiliki ciri-ciri : kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah merekah dan terlihat kusam karena gangguan proseskeratinisasi kulit ari, tidak terlihat minyak berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat dan kelenjar palit atau kelenjar minyak. Ciri lainnya yaitu mudah timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit dan berkurangnya daya kerut otot-otot, mudah timbul noda hitam, mudah bersisik, riasan yang dikenakan tidak mudah luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh darah terhadap rangsangan-rangsangan berkurang sehingga peredaran darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah.

Kulit sensitif cenderung sangat kering dan mudah iritasi. Kulit iritasi adalah tipe paling bermasalah dan paling rapuh dibanding jenis kulit yang lain. Kulit ini memerlukan perawatan ekstra dibanding jenis kulit lain.
            Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lainsehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen). Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat dengan permukaan kulit.Jika terkena allergen, reaksinya pun sangat cepat.

            Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius. Warna kemerahan pada kulit sensitive disebabkan allergen memacu pembuluh darah dan memperbanyak aliran darah ke permukaan kulit. Berdasarkan sifatnya tadi, perawatan
kulit sensitif ditujukan untuk melindungi kulit serta mengurangi dan menanggulangi iritasi.

            Kulit sensitif seringkali tidak dapat diamati secara langsung, diperlukan bantuan dokter kulit atau dermatolog untuk memeriksanya dalam tes alergi-imunologi. Dalam pemeriksaan alergi, biasanya pasien akan diberi beberapa allergen untuk mengetahui kadar sensitivitas kulit. Kulit sensitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : mudah alergi, cepat bereaksi terhadap allergen, mudah iritasi dan terluka, tekstur kulit tipis, pembuluh darah kapiler dan ujung saraf berada sangat dekat dengan permukaan kulit sehingga kulit mudah terlihat kemerahan.

            Faktor-faktor yang dapat menjadi allergen bagi kulit sensitif antara lain : makanan yang pedas dan berbumbu tajam, kafein, nikotin dan minuman beralkohol, niasin atau vitamin B3, kandungan parfum dan pewarna dalam kosmetika, sinar ultraviolet dan gangguan stres. Kulit sensitif berbeda dengan kulit reaktif.Meski timbul bercak kemerahan atau gatal-gatal akibat penggunaan kosmetika tertentu, belum tentu menjadi gejala atau tanda kulit sensitif. Kemungkinan bercak kemerahan tadi hanya menandakan iritasi ringan, yang akan hilang sendiri. Kulit reaktif seperti ini dapat menjadi sensitif jika iritasi kemudian meluas dan sukar sembuh.Untuk membedakannya perlu dilakukan tes alergi-imunologi oleh dokter kulit.

Pada jenis ini ketika tisu disapukan maka akan meninggalkan minyak terutama di daerah dahi dan hidung. Tapi justru kering ketika disapukan di daerah dagu. Kulit kombinasi adalah kombinasi kulit kering dan berminyak.
            Faktor genetis menyebabkan kulit kombinasi banyak ditemukan di Asia. Banyak wanita timur terutama di daerah tropis yang memiliki kulit kombinasi : kering-berminyak atau normal-berminyak. Pada kondisi tertentu kadang dijumpai kulit sensitif-berminyak. Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak di wajah tidak merata. Pada bagian tertentu kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah lain tidak, karena itu perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian khusus. Area kulit berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area kulit kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut.
            Kulit kombinasi atau kulit campuran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : kulit di daerah T berminyak sedangkan di daerah lain tergolong normal atau justru kering atau juga sebaliknya. Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya yakni di area kulit berminyak akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan lebih tipis.





Kulit memerlukan nutrisi yang sesuai dengan standar RDA, sebagai berikut :
Vitamin/Mineral
Nama  Kebutuhan Tubuh
RDA
Masalah/Gejala Bila Kekurangan
A Retinol
Fungsi kulit
5,000 L,U
Xerophthalma kulit kasar dan kering
B Complex B2
Kesehatan kulit.
1,7 mg
Ariboflavinosis, luka dibahu dan kulit
B Complex Niacin
Kesehatan kulit
20 mg
Pellagra, kulit bersisik dan kering
B Complex Inositol
Kesehatan rambut
-
Eksema, rambut jatuh berlebihan.
B Complex Biotin
Kesehatan kulit dan rambut
0,3 mg
Dermatitis, pecah dan radang sekitar bibir dan kuku.
C Ascorbic acid
Menjaga fungsi kologen
60 mg
Scurvy, sariawan dan lambat perbaikan sel-sel kulit.
Z Tocopherol
Melindungi dari oksigen
30 I.U
Degenerasi sel darah termasuk di bagian dermal. Kesehatan kulit.


Masalah dan  Penyakit Pada Kulit manusia serta Pencegahan.

Masalah kesehatan kulit  menjadi masalah kebanyakan orang. Mulai dari kulit kering, terlalu berminyak, bahkan berjerawat. Hal-hal tersebut dapat menurunkan rasa kepercayaan diri seseorang, dimana percaya diri sangat dibutuhkan oleh kita dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan keluarga, pekerjaan, bisnis, bahkan pergaulan. Beberapa faktor dapat menyebabkan masalah pada kulit kita, diantaranya adalah beberapa hal dibawah ini.
1. Cuaca yang tidak menentu.
2. Polusi Udara
3. Makanan dan minuman yang tidak bergizi (junk food)
4. Gaya Hidup yang tidak sehat

Berbagai cara mulai lakukan untuk mencari solusi terhadap masalah kulit ini. Diantaranya adalah :

1. Jarang melakukan aktivitas diluar
2. Minum air yang banyak
3. Menggunakan pendingin ruangan
4. Lebih sering mandi
5. Mengkonsumsi multivitamin
6. Klinik kecantikan
selain itu ada beberapaa jenis penyakit pada kulit:
Ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah, bengkak, melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas. Penyebabnya karena alergi terhadap rangsangan zatkimia tertentu, maupun kepekaan terhadap makanan tertentu seperti udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dll
Pencegahan : Menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.

Gejala : timbul gatal hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling puting payudara), dan permukaan depan pergelangan.
Kudis mudah menular ke orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung (handuk, pakaian, dll).
Pencegahan : kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk, jadi memelihara kebersihan tubuh adalah wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit ini.

Penyebab : jamur
Gejala : kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan terasa gatal. kemudian timbul bercak keputihan.
Pencegahan : jaga kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.

Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan pemakaian bahan kimia.

Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tidak nafsu makan, dan radang mata.Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis


Tanda pasti kusta adalah:
1. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa
2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan kelemahan pada otot tangan, kaki, dan mata
3. Pada pemeriksaan kulit BTA +

Penyebab Penyakit ini diduga erat kaitannya dengan aktivitas kelenjar sebasea di kulit.
Keterangan: Seboroid yang terjadi pada kulit kepala sering di sebut juga dengan nama ketombe. Gejala :
Merah ,bersisik ,Berminyak ,Bau.

Gejala: biasanya gejala awalnya kulit terlihat mengkerut bahkan jika penyakit tersebut sudah akut kumannya perlahan-lahan akan memakan kulit dan daging anda, jika anda merasa telah terkena penyakit kulit jenis ini segeralah berobat ke dokter karena jika di biarkan penyakit kulit ini dapat menjadi momok yang menakutkan.

Penyebab : Penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus bakteri Trypanosoma. Penyakit ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian, tempat tidur dan keropeng penderita.Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena Frambusia mirip dengan buah frambus yang berbintil-bintil ranum. Gejala : Bintil, Frambus,Cacar Air.

Panau atau Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,penyakit panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.
Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panau.

Jamur dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan menyebabkan kerusakan tekstur kulit sehingga terlihat buruk. Belum lagi, rasa gatal yang sering menyerang menyertai infeksi jamur tersebut.Jika tidak segera di atasi, jamur kulit dengan cepat menyebar ke jaringan kulit yang lebih luas.



Hubungan fisiologi kulit dengan organ-organ lain
            Sistem kulit membentuk permukaan eksternal tubuh dan melindungi dari dehidrasi, kimia lingkungan, dan pajanan terhadap agen asing. Sistem kulit dipisahkan dari sistem tubuh yang lain oleh jaringan subkutan namun tetap terhubung dengan sistem tubuh yang lain dengan sistem sirkulasi, limfatik serta sistem saraf. Hasilnya, aktifitas fisiologis kulit selalu terintegrasi dengan sistem-sistem tubuh yang lain.
            -Kulit mengaktifkan vitamin D3 (calcitriol) yang akan membantu penyerapan kalsium        dan fosfor di saluran cerna. Kalsium dan fosfor berfungsi unuk membangun dan memelihara tulang.
            -Sistem skeletal menyediakan dukungan struktural untuk kulit.
            - Kulit, melalui produksi vitamin D (calcitriol) membantu menyediakan ion kalsium yang   berguna untuk kontraksi otot.
            - Kontraksi otot di daerah kulit muka menghasilkan ekspresi wajah.
            - Ujung saraf pada kulit akan menghantarkan sinyal terkait sentuhan, tekanan, suhu, dan   nyeri.
            -Sistem saraf pusat mengatur aliran darah dan pengeluaran keringat untuk termoregulasi.
            -Sistem saraf menstimulasi kontraksi muskulus arektor pili untuk menegakkan rambut.
            -Keratinosit pada kulit membantu mengaktivasi vitamin D menjadi calcitriol, sebuah                      hormon yang mempermudah penyerapan kalsium dan fosfor di saluran cerna.
            -Hormon seks menstimulasi aktivitas kelenjar sebasea, mempengaruhi pertumbuhan,           distribusi lemak subkutan, dan aktifitas kelenjar keringat.
            -Hormon adrenal mengatur aliran darah di dermis dan membantu memobilisasi lemak di    adiposit.
            -Perubahan kimia setempat di kulit (dermis) akan menyebabkan perubahan vaskular           (melebar atau menyempit) yang mempengaruhi aliran darah setempat.
            -Sistem kardiovaskular menyediakan oksigen dan nutrien, menghantarkan hormon dan      sel-sel imun.
            - Pembuluh darah menghantarkan karbondioksida, sampah metabolisme, dan toksin.
            - Sistem kardiovaskular menyediakan panas untuk mengatur suhu kulit.
            -Kulit adalah pertahanan pertama dalam imunitas, menyediakan sawar mekanik dan                       sekret kimia untuk menghalau penetrasi mikroba.
            -Sel-sel Langerhans pada epidermis berperan dalam imunologi dengan cara pengenalan                  antigen terhadap agen asing.
            - Makrofag memfagosit mikroba yang berhasil mempenetrasi permukaan kulit.
            -Sistem limfatik melindungi integumen dengan menyediakan makrofag tambahan dan       memobilisasi limfosit.
            -Rambut hidung berfungsi menyaring partikel debu dari udara yang dihirup.
            -Stimulasi pada ujung saraf nyeri dapat mengubah laju pernapasan.
            -Sistem pernapasan menyediakan oksigen untuk jaringan dan mengeliminasi           karbondioksida.
            -Kulit mengaktifkan vitamin D3 (calcitriol) yang akan membantu penyerapan kalsium        dan fosfor di saluran cerna.
            -Sistem pencernaan menyediakan nutrien untuk sel dan simpanan lipid di adiposit.
            -Ginjal menerima sebagian hormon vitamin D dari kulit dan mengubahnya menjadi            calcitriol
            -Ekskresi sampah metabolisme melalui kelenjar keringat turut berperan dalam                                 menentukan jumlah ekskresi melalui tubulus ginjal.
            -Ujung saraf di kulit dan subkutan berespon terhadap stimulus erotik dan berkontribusi     terhadap kepuasan seksual.
            -Gerakan menghisap bayi pada puting susu ibu menstimulasi ujung saraf di kulit dan          menyebabkan keluarnya ASI.
            -Kelenjar susu (modifikasi dari kelenjar keringat) memproduksi ASI.
            -Kulit mengalami pelebaran (hiperplasia) selama kehamilan terkait pertumbuhan fetus.
            -Hormon-hormon seks mempengaruhi distribusi rambut, sel adiposa dan perkembangan     kelenjar payudara.


PELENGKAP KULIT

Rambut
Sel epidermis yang berubah , rambut tumbuh dan folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas dasarnya terdapat papil tempat rambut tumbuh, akar berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut.

Rambut terddiri dari

Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam palung kuku menurut garis lekukan pada kulit.
Palung kuku mendapat persarafan dan pembuluh darah banyak.
Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku, bagian yang tidak ditutupi kulit dengan kuat terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan bagian yang bebas .

Bagian kuku, terdiri dari
1. Ujung kuku atas ujung batas
2. Badan kuku yang merupakan bagian yang besar
3. Akar kuku (radik)

Kelenjer kulit mempuyai lobulus yang bergulung- gulung dengan saluran keluar lurus merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjer keringat).

Regenerasi Kulit dan proses ketuan.
Kulit mempunyai daya regenarasi yang besar, setelah kulit terluka, sel-sel dalam dermis melawan infeksi local kapiler dan jaringan ikat akan mengalami regenarasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang bergenarasi sehingga terbentuk jarinan parut pada mulanya berwarna kemerahan karena menigkatnya jumlah kapiler akhirnya berubah menjadi serabut kolagen kputihan yang terlihat melalui epitel.

Menisfestasi ketuaan kulit.
Lapisan kulit menjadi lebih tipis sehubungan dengan perubahan dalam kmposisi kimia zat dasar jaringan ikat, maka penyebab kekurangan cairan dimana hilangnya elastisitas pada serat-serat elastis dermis dan sub kutis akibat lipatan kulit yang ditimbulkan dengan menarik jaringan dibawahnya lambat laun menghilang dan akan timbul bintik pigmentasi yang tidak beraturan.

Kelenjer Sabasea
Berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang beredekatan.
            Kelenjar kantongnya dalam kulit bentuknya seperti botol dan bermuara dalam folikel rambut, paling banyak terdapat pada kepala dan muka sekitar hidung, mulut dan telinga. Tidak terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan
Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit;
            1. Kelenjar keringat menghasilkan kelenjar sudoriovera
            2. Kelenjar tulang menghasilkan  kelenjar sebasea. Kelenjar terdiri dari: badan kelenjar,                       saluran kelenjar, dan muara kelenjar.


No comments:

Post a Comment