A. Personal
Hygiene
Personal hygiene berasal
dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Personal hygiene pada ibu
hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung
kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan
fisik, mental, psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk
mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil.
Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri
(personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat mengurangi
hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan
terhadap infeksi.
Kebersihan
harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga
kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi
dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi
berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa
hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies
gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
1.
Tujuan perawatan personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan Ambarwati, E.R dan Sunarsih T. 2009)
a. Meningkatkan
derajat kesejahteraan seseorang
b. Memelihara
kebersihan diri seseorang
d. Pencegahan
penyakit
e. Meningkatkan
percaya diri seseorang
f. Menciptakan
keindahan
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan Ambarwati, E.R dan
Sunarsih T. 2009)
a.
Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik
Sosial
Pada anak-anak selalu
dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene
c. Status
sosioekonomi
Personal hygiene
memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, sabun
mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal
hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan.
e. Budaya
Disebagian masyarakat
jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
f. Kebiasaan
seseorang
Ada kebiasaan orang
yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun,
shampoo dan lain-lain.
g. Kondisi
Fisik
Pada keadaan sakit
tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
3. Personal
Hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu Hamil. (Rukiyah A
Y, dkk.2009)
a. Selama
kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4 – 3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah
terkena infeksi.
b. Stimulus
estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
c. Peningkatan
vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat.
d. Uterus
yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk
sering berkemih.
e. Mandi
teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke
belakang.
4. Manfaat
Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio. 2011)
a. Dengan
mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang
masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya Infeksi, khususnya
sesudah melahirkan.
b. Ibu
akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
· Saat
ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja
· Bulu
kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan
dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata
diepisiotomi
· Selama
menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan disekitar kamar
bersalin
· Ibu
boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi
makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol
5. Hal-hal
yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiens Ibu Hamil (Rio. 2011)
Pada
personal hygiens ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
personal hygiens pada ibu hamil adalah
dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara,
kebersihan pakaian, kebersihan vulva,
kebersihan kuku tangan dan kaki.
a. Kebersihan
rambut dan kulit kepala
Rambut
berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over activity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering.
Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan
pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu
hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara
teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak yang
menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit
kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.
b. Kebersihan
gigi dan mulut
Ibu
hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua
kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang
mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang
mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan.
Kebersihan dan
perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan menggunakan sikat dan
pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan
dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan
untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang
berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya
pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan
adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah
terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu
menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya
karies dan gingivitis.
c.
Kebersihan payudara
Pemeliharaan
payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan
sekitarnya. Putting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan
keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir
sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
Pada
triwulan pertama wanita hamil mengalami eneg dan mual (morning sickness).
Keadaan ini menyebabkan peran perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik,
sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Tindakan penembalan gigi
dan pencabutan gigi jarang merupakan kontraindikasi. Bila kerusakan-kerusakan
gigi ini tidak diperhatikan dengan baik hal ini dapat mengakibatkan
komplilkasi, seperti nefritis, septikemia, sespsis puerperalis, oloeh karena
infeksi di rongga mulut misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang
infeksi yang menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap
wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro
dalam Prawihardjo, 2005 dalam Rukiyah A.Y, dkk.2009)
B. Pakaian Selama Kehamilan
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa
dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah
menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu : 1)
sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran balik 2)
sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan
bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Payudara perlu ditopang dengan BH yang
memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran dan kecenderungan
menjadi pendulans. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus
nyaman tanpa sabuk/pita yang menekan
dibagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat
dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak
dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus
ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar.
Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung
lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas
tubuh terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Desain bahan harus disesuaikan agar
dapat menyangga payudara yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan
memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa
sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke empat
samoai ke lima sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH
sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa
tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nilon yang halus. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat
membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset
ibu hamil didesain untuk menyangga bagian perut diatas simfisis pubis disebelah
depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang.
Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat
tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang
mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain untuk
kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita
hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
No comments:
Post a Comment