Status
kesehatan wanita sebelum hamil akan berpengaruh pada kehamilan, kesehatan ibu
selama hamil akan mempengaruhi kehamilannya dan mempengaruhi tumbuh kembang
zygote, embrio, dan janin termasuk keabnormalan formasi.
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya
menderita suatu penyakit seperti hepatitis, infeksi kandung kemih, penyakit
ginjal, TBC dan lain-lain. Maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita
tersebut untuk mengetahui apakah ia masih menghadapi masalah yang berhubungan
dengan penyakit tersebut. Hal ini sangat penting karena beberapa penyakit yang
dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya seperti sifilis atau
campak jerman yang dapat menyebabkan cacat bawaan.
Beberapa
hal yang mempengaruhi status kesehatan wanita hamil:
1.
Riwayat penggunaan
obat-obatan
2.
Riwayat penyakit yang
pernah atau sedang dialami (penyakit kronis, penyakit infeksi, riwayat
kecelakaan, riwayat operasi)
3.
Riwayat melakukan
transfusi darah
4.
Imunisasi
Ada
dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang
dialami oleh ibu hamil :
1. Penyakit
atau komplikasi akibat langsung kehamilan, yaitu hyperemesis gravidarum,
preklamsia/eklamsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan
plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, gemelli.
2. Penyakit
atau kelainan yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Terdapat
hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi
kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Termasuk
klasifikasi ini adalah :
a. Penyakit
atau kelainan alat kandungan misalnya varises vulva, kelainan bawaan, oedema
vulva, hematoma vulva, peradangan, gonorea, bartholinitis, trikomonas
vaginalis, kista vagina, kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, tumor
uteri, mioma uteri, dan lain-lain.
b. Penyakit
kardiovaskuler misalnya penyakit jantung, hipertensi, stenosis aorta, mitral
isufiensi, jantung rematik, endokarditis.
c. Penyakit
darah misalnya anemia dalam kehamilan, leukemia, hemostatis dan kelainan
pembekuan darah, trombositopeni dan lain-lain.
d. Penyakit
saluran nafas misalnya influensa, bronkitis, pneumonia, asma bronkiale, TB
paru.
e. Penyakit
traktus digestivus misalnya ptialismus, karies, gingivitis, pirosis, hernia
diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta dan lain-lain.
f. Penyakit
hepar dan pankreas misalnya, hepatitis, rupture hepar, sirosis hepatis,
ikterus, atrofi hepar, penyakit pankreas, dan lain-lain.
g. Penyakit
ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih, bakteriuria, sistitis,
pielonefritis, glomerulonephritis dan lain-lain.
h. Penyakit
endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan, kelainan kelenjar gondok dan anak
ginjal, kelainan hipofisis, dan lain-lain.
i.
Penyakit saraf misalnya
epilepsia, pendarahan intrakranial, tumor otak, mistenia gravis, otosklerosis
dan lain-lain.
j.
Penyakit menular
misalnya IMS, (penyakit akibat hubungan seksual), AIDS, kondiloma akuminata,
thypus, kolera, tetanus, TORCH dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah
terjadi abortus, intra uterin fetal death
(IUFD), anemia berat, infeksi transplasental, pertus prematurus, dismaturitas,
asfiksia neonatorum, shock, perdarahan.
No comments:
Post a Comment